Game simulasi memang sangat menyenangkan untuk dimainkan dan bahkan bisa membuat para pemain lupa waktu. Hal inilah yang coba dihadirkan oleh Ark of Charon, sebuah game dari SUNSOFT yang kami berkesempatan untuk ulas lebih awal.
Gameplay
Ark of Charon adalah game baru yang memadukan simulasi koloni dengan elemen tower defense, di mana pemain bertugas mengawal World Tree yang besar dan hidup menuju lokasi pembibitan. Pemain berperan sebagai penjaga pohon, mengendalikan Golem untuk melindungi pohon yang dapat berubah menjadi benteng saat mereka bergerak.
Game ini menawarkan dua mode. Mode pertama, Peaceful Journey, cocok untuk pemula, memberikan pengalaman bermain yang santai tanpa batas waktu. Mode kedua, New World, dirancang untuk pemain yang menyukai tantangan simulasi koloni dengan tingkat kesulitan lebih tinggi dan hadiah yang menarik.
Platform World Tree adalah area di mana pemain harus membangun semua yang dibutuhkan, berpindah bersama World Tree dan menghadapi berbagai musuh. Core World Tree merupakan inti yang harus dilindungi karena jika kehabisan HP, permainan berakhir. Di awal permainan, pemainnya akan dibekali dengan tiga Golem yang dapat diberi tugas berbeda untuk berkembang di platform World Tree.
Fokus utama adalah mengumpulkan sumber daya seperti makanan untuk energi Golem, dan bahan-bahan bangunan yang penting di awal permainan. Dengan menggunakan fungsi Zone, pemain bisa menetapkan Storage Zone agar Golem mengumpulkan sumber daya di satu tempat. Farming Zone juga bisa diatur agar Golem secara otomatis bercocok tanam dan memanen untuk menjaga ketersediaan makanan.
Setelah sumber daya terkumpul, pemain perlu mulai membangun ruangan untuk pertahanan dan workshop. Ruangan pertahanan berfungsi untuk melawan monster yang ditemui sepanjang perjalanan, sementara workshop digunakan untuk menempatkan meja kerja, alat masak, dan tungku yang penting untuk memproduksi item. Ruangannya dapat dibuat dari berbagai jenis bahan seperti dari kayu hingga logam.
Selanjutnya, pemain perlu membangun struktur pertahanan untuk menghadapi badai periodik yang bisa merusak World Tree. Dinding pertahanan dan senjata dapat ditempatkan di atas ruangan untuk melawan monster selama perjalanan. Work table juga perlu dibangun untuk membuat item konsumsi seperti amunisi, makanan, dan bahan peleburan logam dengan tugas yang bisa diberikan kepada Golem.
Sistem Priority Setting memungkinkan pemain menugaskan Golem pada tugas yang mereka kuasai, mempercepat kerja dan memungkinkan kolaborasi dalam berbagai tugas. Saat badai gelap mendekat, pemain harus segera bersiap dan berangkat ke lokasi berikutnya dengan membuka World Map, memilih tujuan, dan memastikan semua Golem siap sebelum melanjutkan.
Sepanjang perjalanan, pemain akan menghadapi monster dan pertempuran otomatis tetapi senjata juga bisa dioperasikan secara manual untuk bertahan. Mengalahkan musuh memungkinkan pemain mengumpulkan jiwa untuk menambah Golem baru. Jenis dan jumlah jiwa menentukan kekuatan dan tugas Golem yang baru.
Seiring kemajuan permainan, musuh menjadi lebih kuat sehingga pemain harus mengumpulkan sumber daya berkualitas lebih tinggi untuk meningkatkan benteng dan mempertahankan inti sambil terus bergerak maju.
Kesimpulan
Ark of Charon adalah game bertahan hidup yang menggabungkan manajemen simul.asi dengan strategi tower defense. Sebagai komandan, kita bertanggung jawab memberikan tugas kepada Golem agar proses berjalan lancar. Secara gameplay, game ini tidak terlalu inovatif dan serupa dengan game survival lainnya, namun penambahan elemen tower defense memberikan ketegangan tersendiri karena kita perlu menyiapkan pertahanan sebelum serangan datang.
Namun, tempo dan intensitas permainan terkadang terasa kurang seimbang. Di pertengahan permainan, saat bangunan dengan pertahanan lebih kuat dibutuhkan untuk menghadapi musuh yang semakin ganas, Golem seringkali tidak cukup cepat dalam mengumpulkan bahan yang diperlukan. Hal ini memaksa kita untuk melanjutkan perjalanan sebelum benar-benar siap, menyebabkan kerusakan besar pada bangunan. Setelah tiba di tempat baru, kita tidak hanya harus memperbaiki, tetapi juga memindahkan bangunan ke lokasi baru, yang menciptakan siklus yang cukup melelahkan.